Feeds:
Pos
Komentar

Diproteksi: xxx

Konten berikut dilindungi dengan kata sandi. Untuk melihatnya silakan masukkan kata sandi Anda di bawah ini:

Tamat…

ni blogh dach tamat!!!

Di smu 1 klaten pada tanggal 18 mei 2008 di adakan acara english nite art & expression => because i luv u so. sebelumnya aku ga teu tuch acara apaan, tapi yach karena di ajakin bude tuk liat anaknya yang mo pentas, jadi yach aku ngikut ajah.

brangkat dari rumah jam 6.30pm trus nyamperin bude, langsung meluncur ke SMU 1 klaten. Si jalan ga ada yang special, cuman ketika mo mampir ke pom ada tulisan klo bensin dach abis….

Sampe di Tujuan jam 07 kurang lima menitan. di gerbang sekulah langsung di sambut ama 2 resepsionis yang pastinya masih anak smu yang satu cantik yang satunya lagi ramah…. dan saking baeknya aku di kasi sekotak snack ama aqua gelasan.

si lapangan dach di tata ebuah panggung dengan meja tamu yang ada di depannya. aku ngambil tempat di baris ke 3 dari depan karena selain biar jelas ngeliat nya sama nyari yang depannya ada meja sehingga bisa buat naruh kotak snack yang keliatannya berisi…

Uh di sini masih saja menunjukkan kalau indonesia memang biangnya telatan. karena biarpun aku datang 5 menit sebelum acara ( yang tercantum di undangan) tapi tetep aja harus nungguin sekitar 20 menitan acara bru di mulai. di sela2 nunggu, mata melihat di sekeliling dan ternyata br sadar ‘Indahnya Ciptaan Tuhan’. Gadis muda nan cantik bertebaran di kursi2 tamu, di temenin ama orang tua dan anggota keluarga lainnya.

aku cuman bisa ngeliatin aja dari tempat duduku, aku cuman pke kaos tipis ama sendal jepit, tentu saja ga bertingkah aneh2 dari pada memperburuk citra sendiri…

Ok, acara di buka dengan tarian gambyong klo ga salah…. trus di terusin ama sambutan2 ga begitu paham karena emang acarannya serba enggres bs di liat dari judulnya “english nite art & expression” so, enggres smua. Baru saat sambutan kepala sekolah ‘yang make bhs indon’ paham apa maksud ama tujuan acara ini.

Dari sambutan2 berlajut acara2 berikutnya yang kebanyakan adalah “nyanyi enggres” dari lagunya m2m sampe greenday smua ada di sini. Menurutku seeh suaranya pada fals, ga banyak yang suaranya merdu. tapi yang membuat aku ga bisa protes karena pake bhs enggres krena memang aku ga bisa bhs enggres, klo ngeliat orang casciscus pke enggres dach cuman bisa bengong aja dach “dan Pd ku pun luntur”

Yang membuat aku tertarik ama acara ini ga lain dan tidak bukan ingkah anak2 SMU ini yang menurutku lucu……  ‘Ada yang pentas di panggung pake baju batik alus kayak bapak2 namun memakai sandal jepit/ sendal gunung’, ‘ada yang nyanyi tapi kakinya gemeteran bukan main sampai smua yang ngeliat ketawa geli’, ‘ada yang dandananya ga karuan menornya sampai kayak ondel2 mukanya’, ‘ada yang ga bisa joget namun tetep aja goyang’ ; pokoknya tingkah nya aneh2 lah….. sayangnya kebanyakan masih takut2 karena setiap nyanyi jarang yang berkomunikasi sama audience ‘cuman nunduk aja, nyari duit recehan yang jatuh’

Dalam acara ini terjadi beberapa insiden yang menurutku adalah kekurangan yang harusnya tidak terjadi jika acara di prepare secara bener…

Yang pertama, sound system hampir seluruhnya di taruh outdoor padahal kemaren ujan pada melam hari, trus kabel yang semrawut di tengah panggung ‘takutnya ada yang keserimpet trus jatuh memalukan=> untungnya yang di takutkan ga terjadi’, ama kurang sedikit koordinasi antar kru hingga ketika satu ivent selesai acara menjadi blank. ada sedikit kecerobohan yang jika tidak segera ambil tindakan berakibat fatal “lcd proyektor yang di taruh di outdoor masih saja di panteng ketika gerimis2 kecil dach mulai datang, sepertinya ada yang nutupin ats proyektor makai kertas. untungnya ada bapak2 yang ngeh dengan keadaan itu dan segera menegur(kayaknya sih ortunya operator notebook) dan akirnya proyekktor di amankan ama panitia. Jika terlambat sedikit saja, proyektor akan hancur dengan sia-sia”.

DI tengah acara yang di takutkan tejadi. gerimis kecil dach mulai jatuh, dan yang punya saund mulai nyelimutin perabotannya dan acara tetep berjalan seperti biasa…. dan tiba2 setelah pertunjukan drama snow ice session pertama bulir2 air mulai gede dan san pemilik soun kalang kabut bukan main dan acara menjadi kacau balau….. dan akirnya untuk sementara waktu acara di hentikan. Sang audience di hibur dengan segelas air jahe buat menghangatin suasana. Sng orang tua mulai ngomel2 ketika ngeliat anaknya pada asyik main hujan berlari kecil2 buat nyelametin diri dari hujan.

selama 15 menitan acara berhenti total. di pojok panggung di isi anak2 pemain snow ice yang dah pada kucel di serang air hujan. kemudian hujan mulai reda acara di mulai lagi walaupun tanpa sound system => ‘mencoba profesional itu baik’.

Di buka dengan tarian bali yang di mainkan 4 orang, lumayan buat ngembaliin suasana seperti semula. Abis itu ada satu session yang tampilan yang ga aku perhatikan karena dach kebelet pipis…

Dan satu lagi yang menurutku prepare yang kurang, ketika aku nanya toilet di tunjukin tempet paling ujung sekolahan dan ga ada yang ngenterin. karena dach ga nahan aku jalan aja…. DAn mungkin adalah sopan kalau aku mengumpat dalam ati karena yang aku temukan adalah WC yang ga ada penerangannya sama sekali, tempatnya pun terpencil di ujung sekolahan. Dan sekali lagi aku beranikan diri buat BAK di situ walau agak serem…. tapi kayaknya setan ga sebegitu mudahnya nongol di banding kesakitan yang segera datang klo aku nahan BAK.

Dalam hatiku mo ku keluarin di taman atau di pojok kelas ajah, namun karena aku masih punya supan santun yang lumayan, maka ku urungkan niatku.

Abis dari Kamar mandi Sepupu ternyata udach berada di panggung ama temennya nyanyi lagu apa aku ga paham artinya. DAn sehabis itu aku dach mulai kegerahan dengan suasana yang menurutku semakin tidak nyaman… dan akirnya pukul 10 malem aku ajakin bude pulang….. dan tidak menunggu acara kelar.

Kesimpulan: Dari segi acara OK, dan terkesima melihat kemampuan anak SMU 1 yang menurutku memang ‘terpilih’, namun persiapan yang kurang matang serta kesalahan setting tempat dan fasilitas yang ‘menyeramkan’ membuat kenyamanan berkurang. moga lebih baek, di tunggu acara taun depan……

Adalah sakit ketika harus mengucapkan selamat tinggal….

Ketika kita harus pergi jauh dari orang2 yang kita cintai…

ketika orang yang kita cintai pergi meninggalkan kita…..

ketika hanya ada satu pilihan yaitu berpisah….

ketika yang kita cintai pergi dan tak akan pernah kembali……

ketika harta benda yang di cintai pergi dengan tiba2………….

itu sangat menyakitkan, namun mau tidak mau dalam hidup pasti akan terjadi salah satu ataupun semua rasa kehilangan itu.

Jadi bersiaplah & belajarlah buat menghadapi rasa kehilangan itu…….

Adat istiadat jawa adalah sangat unik dan kadang lucu…

dan saat ini ada beberapa adat yang tlah musnah tergerus kemajuan zaman yang tak dapat di bendung. Salah satunya adat yang unik dan jika boleh aku sebut adat yang lucu dan agak njijikki yang aku sebut “ngilangi sarap sawan”.

Mungkin sebagian besar orang umur 20 taunan ga tau hal itu, namun jika di tanyakan ke eyang, simbah, nenek, atau ibu mengkin mereka paham kemudian sedikit senyum simpul.

Bagini ceritanya, orang jawa jaman dulu masih berkeyakinan bahwa orang yang telah meninggal jiwanya akan tetap tinggal di rumahnya selama tujuh hari. Maka secara otomatis saat hari melayat pastilah masih “bergentayangan” di rumah duka.

Nah, dalam adat jawa juga <mungkin agama juga> mengatakan bahwa orang yang masih bersih/ suci bisa melihat hal2 yang gaib. dan kebanyakan yang masih suci adalah anak2 atau balita…..

Sehingga pada saat seorang anak2 ikut melayat, orang tua mengkhawatirkan anak2 nya bisa melihat yang seharusnya tidak di lihat “melihat arwah”, yang kemungkinan besar menyebabkan anak bisa kesurupan atau dalam bahasa jawa di sebut keno sawan……

Untuk mencegah hal tersebut, para ibu mempunyai obat mujarap supaya anaknya terhindar dari terkena sawan…. yaitu dengan ‘jurus’ buat ngilangi sarab sawan.

Bagaimana metode dan cara kerjanya? Seorang ibu akan mengoleskan kungit yang berasal dari uang sawur ke beberapa bagian tubuh sang anak, kemudian ibu melakukan ritual utama yaitu “ngraupi anak nganggo dalane dewe” yaitu dengan membasuh muka anak dengan tangan setelah sang ibu (maaf) mengusap jalan untuk melahirkan sang anak(vagina), maka di sebut dengan ngraupi anak nganggo dalane dewe, yaitu jalan yang pertama kali di lewati sang anak.

itu di maksudkan agar anak ga melihat hal2 yang ghoib dan terhindar dari kesurupan/ terkena sawan….

Mungkin sebagian besar orang tidak mengalaminya, namun coba tanyakan ke nenek, eyang, ato ibu anda  karena memang bener2 ada dan adalah salah satu adat jawa (biarpun agak aneh)…….

apa seeh……..

apa seeh yang di cari dalam hidupmu????

apa kau cari uang, apa kau cari cinta, apa kau cari nafsu ato apapun………????????????

huh, hidup memang rumit, carilah jawaban yang tepat…..

buat mu sendiri….. karena kmu sendiri yang paling tau…………..

Pekanbaru
Status ustad yang disandang Abdul Hamid patut diragukan. Perangainya jauh dari status yang dia sandang. Sangat mengejutkan, Hamid hobi nonton film porno. Namun, saat menonton film asusila itu, Hamid sembari berzikir dengan tasbih di tangannya. Astagfirullah!
Patut diduga Abdul Hamid memiliki kelainan seks. Bayangkan saja, anak tirinya dia sodomi. Sedangkan anak perempuan kandungnya, dia jelek kemaluannya. Di samping itu, Hamid yang selalu tampil berjubah dan berjanggut panjang ini rupanya hobi nonton film porno.

Ini bukan isu! Sebab, yang bercerita adalah isterinya sendiri, Ny Dely Amri. Kepada wartawan di Markas Polsek Rumbai Pesisir, Pekanbaru, Dely bercerita, bukan hal yang aneh apabila di kamar suaminya banyak VCD porno.

Saban di rumah, kerjaan Hamid tidak lain memutar film biru. “Dia itu jarang di rumah, karena dia mengikuti pengajian ke luar kota. Kalau sudah pulang ke rumah, kerjaannya nonton film porno aja,” kata Dely.

Malah menurut Dely, ketika tengah asyik menonton film porno, Hamid membiarkan di tangan kanannya tergantung tasbih sambil berzikir. “Ya gitu, nonton film porno tapi kok berzikir juga,” kata Dely saat melaporkan suaminya ke Polsek Rumbai Pesisir dalam kasus sodomi anaknya.

Dely menceritakan, kasus sodomi terhadap anaknya, Tg, sudah lama dilakukan suaminya. Namun selama ini kasus ini dia pendam dengan harapan suami keduanya itu dapat berubah. “Karena sudah tak tahan, akhirnya saya bongkar saja semua ini,” terang Dely tanpa tedeng aling-aling.

Tetangganya juga mengaku selama ini Hamid memang sering nonton film porno. Perangai aneh lainnya adalah tidur di kamar sendiri. Istrinya akan masuk kamar kalau sang suami berniat menyalurkan nafsunya.

“Istrinya itu masuk ke kamar, kalau suaminya mengajak berhubungan saja. Kalau tidak, Pak hamid itu tidur sendiri di kamarnya,” kata Ny Yuni yang mendapat cerita saat Ny Dely curhat kepadanya.

Di kutip dari:
Detik.com

beberapa periode yang lalu, bulekku terkena musibah yaitu tercium tergigit ular cobra yang lagi nongkrong di pematang sawah. Walau serasa di gigit kepiting(ga begitu sakit) Bulek langsung teriak2 histeris bagitu melihat seekor ulas cobra lagi berdiri di deket kakinya. ORang kampung langsung pada menuju ke TKP setelah mendengar teriakan yang memilukan itu dan sawah yang biasanya sepi nan damai serenyap mendadak jadi ramai bak pasar.

Nah di tengah kepanikan gitu pada banyak ngusulin tempat2 untuk ngobatin si pasien, ada yang usul di RS, di Pawang dll dan ada satu usul yg sebelumnya aku anggap nyeleneh “di rumahnya mbah sonto, Tegal aja(orang tetangga desa)”. WAlau sempat bingung juga akirnya si pasien di bawa ke rumah mbah sonto dan aku sendiri masih bingung pun akirnya di bwa ke tegal, karena jaraknya ga begitu jauh….. dan aku masih tak mengerti apa yang akan di lakukan di sana.

Sampai di sono di cari2 mbah sonto dan dengan santainya -sambil membawa sebuah batu akik kecil- “taline di culi kabeh (talinya di lepas semua)” Mbah sonto meminta supaya tali yang di pakai untuk mengikat kaki di lepas -yang sebelumnya di pakai untuk menghambat racun agar ga menjalar-. Dengan sedikit komat kamit serta mengusap2 ‘batu’ itu dan akirnya batu akik tadi di taruh di luka tempat gigitan ular, dan hebatnya batu langsung nempel tanpa di lem.

“Iki mengko watune nyedot racun, nek racune wes entek mengko ra gelem di templekke, nek rung entek angel di copot (nanti batunya ngisep racun, kalau belum habis racunnya susah di lepaskan”. Wow setengah percaya dan tidak percaya, ‘dan akirnya percaya’ setelah +- tiga jam batu itu beaksi akirnya tanpa di sentuh dan di apa2 in melepaskan diri dari luka itu. dan di nyatakan oleh mbah sonto racun telah pergi dengan selamat.

Aku kembali teringat tayangan TV yang penah memperlihatkan batu sakti serupa yang di gunakan para pawang ular di india. Ternyata ada barang seperti itu….